Langsung ke konten utama

Postingan

Aku dan Masa Kecil ku

Hai, kamu yang berhasil menemukan blog ini bisa jadi karena kepo aja atau gak sengaja kepencet link yang ada di bio twitter ku. Kalau kamu memang beneran gak sengaja klik link yang ada di bio twitter ku, gapapa kok gak usah dilanjutin baca blog ini haha. Kali ini aku mau cerita sedikit tentang aku dan masa kecil ku. Aku dan Awan  Siapa yang dulu waktu kecil suka liatin langit terus sambil berimajinasi bayangin bentuk-bentuk awan yang beda-beda? Namanya anak kecil, imajinasi nya masih luas banget. Lihat awan besar aja imajinasi ku membayangkan kalau itu adalah sebuah kapal laut yang besar. Melihat awan-awan yang lain juga aku berimajinasi membayangkan bentuk-bentuk yang aneh. Di mata anak kecil, awan-awan di langit sudah seperti kebun binatang. Ada yang terlihat seperti bebek, buaya, sapi, kelinci dan hewan lain nya. Tapi, aku yang sudah dewasa ini sekarang ketika kepalaku menghadap ke langit dan memperhatikan awan, awan itu tetap berbentuk awan. Ah aku rindu menjadi anak kecil lag
Postingan terbaru

Penghujung Kata (Cerita Pendek)

Penghujung Kata Tepat hari ini usia Aisha 10 tahun. Dinding ruang tamu sejak pagi sudah di penuhi dengan hiasan warna-warni. Tulisan bertuliskan “Happy Birthday Aisha” terpampang sangat jelas di tengah dinding ruangan. Balon warna warni pun tidak luput ikut memeriahkan suasana. Sudah sejak shubuh Bunda repot mempersiapkan acara untuk ulang tahun Aisha. Mulai dari makanan untuk hidangan tamu, kue ulang tahun, sampai pakaian yang akan dipakai Aisha ketika acara nanti. Ayah bertugas mendekorasi ruang tengah. Jam sudah menunjukkan pukul 07.00, Ayah membangunkan Aisha untuk bersiap-siap, karena acara akan dimulai pada pukul 08.00 pagi. Ketika Aisha bangun dan melihat ke ruang tengah, Aisha senang bukan main. Aisha langsung loncat-loncat kegirangan sambil berteriak “horee.. hore.. Aisy.. ulang tahun...”. Kemudian Aisha menghampiri Bunda ke dapur dengan sangat bersemangat. “Bunda... Aisy ulang tahun bunda.. Aisy ulang tahun.. hore..” Bunda tersenyum menatap Aisha. “Iya Aish